Tag Archives: iwpc

Inspiring Woman Preneur Competition WPC

Standar

Program Inspiring Woman Preneur Competition atau IWPC diselenggarakan oleh founder womanpreneur-community yaitu ibu Irma Sustika bersama ibu Ietje S Guntur yang untuk ke 2 kalinya mengadakan WomanpreneurFair di Bekasi Square sebuah mall berada dikota bekasi yang semakin membludak pertumbuhan komplek perumahan. Bersama member lain dalam kompetisi wirausaha wanita WPC menggelar aneka produk rumahan yang kami produksi sendiri. Dengan misi kompetisi melahirkan 1000 womanpreneur yang akan diciptakan oleh member Womanpreneur Community akan semakin dekat terwujud dengan mengadakan workshop. Dalam event pameran dan bazaar produk anggota WPC pada womanpreneur Fair I dan II, ada 3 workshop kreatif yang kami gelar selain flanel dan scrapbook, dibuka juga workshop Henna Bodypainting yaitu melukis kulit tubuh dengan menggunakan pasta henna sebagai alat aplikasi cat ke kulit, yang diberikan oleh Anastasia Bodypainting Henna. Henna adalah tumbuhan rumput yang tumbuh subur di India, Pakistan dan Arab. Daerah2 tsb penghasil dan produsen aneka henna berkualitas meskipun didaerah panas lainnya tumbuhan tsb bisa tumbuh.

Workshop yang diadakan semaksimal mungkin mewadahi bagi mereka yang ingin belajar tentang ukir Henna yang sekarang sedang marak diminati kaum perempuan baik sebagai gaya sehari-hari dan disaat hari Pernikahan, tangan-kaki sang Pengantin wanita diukirkan ornamen henna yang akhirnya pasti terlihat unik, etnik.

Workshop Henna Bodypainting terbuka bagi siapa saja mulai umur 15 tahun keatas atau anak-anak yang senang akan dunia menggambar. Dan kesempatan yang jarang ada tsb pun disambut oleh seorang Therapist sebuah klinik kesehatan dibekasi dan seorang perias pengantin dari Kalideres dan juga pebisnis drum, yang ingin menambah penghasilan dari melukiskan henna ke tubuh oranglain. Mereka memang menyenangi dunia melukis henna, apalagi sekarang sedang ngetrend pemakaian henna lukis. Apa saja yang dibutuhkan bila ingin belajar dan berkecimpung di dunia Henna Bodypainting ini? Kesabaran, ketelitian danimprovisasi adalah modal utama yang diperlukan. Karena modal materi yang dibutuhkan sangatlah minim dan terjangkau.

Dari belajar Henna Lukis ini tidak hanya untuk mengukir kulit tubuh manusia saja, karena ornamen henna juga bisa diaplikasikan ke benda2 seperti misalnya yang dikerjakan oleh Anastasia sebagai Bodypainter yaitu mengukir barang kerajinan seperti Bingkai Foto, Selendang, Lilin dan Cokelat untuk Souvenir. Anugerah Muri Rekor Dunia Indonesia untuk henna pun pernah diterima, juga ada prestasi lain yang diraihnya dalam ajang kompetisi bisnis seperti Wanita Wirausaha Femina dan Indonesia Womanpreneur Competition Indosat. Nah berbicara soal kompetisi di womanpreneur-community ( IWPC ) dirasakan lain dariyang lain, karena bukan sekedar kompetisi biasa. Ajang lomba bisnis lain adalah mencari yang terunggul dengan omset wah menakjubkan. Dikompetisi yang pernah saya ikuti panitia juri dan tim penilai lain tidak merasakan apa sih yang dinilai dari mereka sebab mereka hanya mewawancarai, alhasil malah disalahsatu kompetisi saya berhasil mendapatkan informasi yang tidak real dalam catatan pesertanya. Penilaian tidak murni berdasarkan perkembangan bisnisnya hanya berdasarkan ‘laporan’ sepihak. Justru yang mendapatkan ‘special ‘ mereka yang sudah berpenghasilan sekian ratus juta bahkan milyaran rupiah dalam setahun yang tentu saja modalnya tidak sedikit untuk menjalankan usahanya tsb.Beruntungnya ikut IWPC siapapun bisa ikut, siapapun bisa saja menjadi pemenangnya, dari yang sudah meraih omset berjuta-juta yang bikin wow eh ada ibu hamil yang semangat mengikuti rangkaian jalanannya kompetisi ini loh. Mba Olin yang berbisnis batik. Seneng saya melihat semangatnya.

Awalnya saya sempat ragu untuk ikutan kompetisi ini judulnya aja Inspiring Woman Preneur Competition. Kenapa? Satu,harus bikin proposal bisnis yang ga tau gimana bentuknya. Eh browsing2 dapetdeh contekannya. Dua, saya taunya pebisnis yang lain sudah bisa mendelegasikan tugas2nya jadi ownernya tinggal perintah dan jalan2 aja. Sedangkan saya? Owner iya, bagian promosiiniya, nyari barang iyaa saya juga, bungkus paket dan kirim paket saya juga, bersihin toko saya juga, yg kerjain nglukisnya saya saya juga walo sering bisa minta bantuan teman untuk kerja bareng tapi sering deg degan juga kalo tiba-tiba ga datang. Titel saya bener-bener CEO dah, Chief forEverything is Oke. Last minute saya buka deh http://www.womanpreneur-community.com isi formulir pendaftaran. dan klik! SEND… horeeee saya menang dari keraguan hati.

Eh setelah nyemplung diarena ternyata sama pada banyak yang CEO juga. Kompetisi yang saya rasakan dalam IWPC ini bukan lomba bersaing dengan peserta lain untuk menjadi yang terunggul meskipun produk dan jasa kita sama. Karena sebenarnya kompetisi itu adanya didalam diri kita sendiri, memenangkan situasi yang kita hadapi dalam menjalankan usaha yaitu ada Perasaan hati, isi otak, etika, dan aktivitas. Masing2 mempunyai keunikan dan cara sendiri dalam menjalankan bisnisnya, yang tahu adalah diri kita sendiri, lalu mengaplikasikan polesan dari para mentor juga masukan dari teman-teman seangkatan. Masing-masing diberi kesempatan untuk “finishing” selama periode 3bulan banyak pilihannya apakah mau berkembang sendiri atau sambil usaha juga bisa menjadi inspirasi bagi oranglain, tidak perlu sama juga produknya dengan kita untuk mengajak oranglain “tau diri” namun memang lebih gampangnya sih dari produk yang sudah kita miliki dan kita kuasai. Ga takut disaingin kalo produk/jasanya sama, dapet ilmunya dari kita pula? Halooooww. Bila kita memberi ilmu kepada oranglain maka kita akan diberi ilmu pula dari alam sekitar. Bila kita memberi peluang baik bagi oranglain maka kita akan selalu diberikan peluang baik pula oleh Tuhan. Dan itu ga akan pernah habis semasa kita habis nafasnya. Bahkan tidak tertutup kemungkinan malah kitanya udah ga ada tapi usaha kita bisa jalan terus. Who knows?

Kendala bagi kaum wanita khususnya ibu rumahtangga yang ingin berbisnis biasanya terbentur oleh ijin suami, modal materi dan kesibukan mengurus anak. Wanita yang smart pasti bisa mengatasi ke3 hal tsb tanpa merugikan yang fatal. Ijin suami didapat pasti karena sang istri bisa membagi waktu antara mengurus anak-suami dan tugas pekerjaan rumahnya. Kesusahan mengurus anak yang ngerecokin aktivitas sang ibu tergantung dari cara si ibu menangani si anak, kita memberikan yang positip dan benar pasti anak akan mengikuti ajaran yang sudah kita terapkan. Ibu yang gusar/stress/tertekan akan menangani anak dengan kasar, berimbas kepada anaknya kan? Modal materi? Apakah setiap usaha /bisnis harus dimulai dari sejumlah uang yang tidak bisa kita penuhi? Mesti dilihat dulu mau usaha apa? Modal hp atau berkomunikasi di sekolah anak bisa bukausaha. Mulailah dengan sebuah usaha yang tidak membutuhkan banyak uang, contohnya menjadi dropshipper suatu produk. Dropshipper dan Reseller memang beda. Reseller menjualkan kembali produk orang dengan menentukan sejumlah uang sebagai deposit atau membeli stok barang, Sedangkan Dropshipper mencarikan pembeli dengan mengandalkan kepercayaan pembayarannya tanpa kita harus mengeluarkan uang untuk stok produk yang kita jualkan. Menjadi Makelar produk dan jasa teman-teman sekitar hanya butuh foto dan informasi detilnya, seperti membantu menjualkan suatu barang, rumah, dll. Seperti contoh kecil, saya punya teman yg tinggal di India. Dia senang bisnis online. Cari barang2nya hanya lewat internet, mulai dari produk keperluan bayi sampai alat kesehatan. Pembeli terbanyak katanya datang dari Jakarta kota konsumtif padahal barangnya ada dibeberapa kota. Saya juga pernah jualan nasi ijo, modal uangnya cuma 85ribu perak buat beli bahan utamanya seperti beras ayam tahu tempe, sayuran dan cabe. sedangkan penambahan lainnya pakai yg ada didapur yg biasa dipake sehari-hari. Peralatannya sudah ada di dapur juga. Sebulan kemudian saya memegang uang 1.5juta dari hasil jualan.

Kembalike laptop, eh ke kompetisi diiing. Dalam perjalanan menuju final pengumuman sang juara 1,2,3 nanti dari awal dibukakan kelas pembinaan bisnis yang dimentori oleh beberapa praktisi entrepreneur yang benar-benar sudah menguasai dan pengalamanannya dibidang bisnisnya bukan sekedar memberi pidato teori motivator didepan peserta. Akibatnya kami, semua peserta yang rajin datang dibully habis-habisan tanpa dikasih nafas buatan. Agendanya bikin kami babak-belur dihajar “tugas-tugas” seperti menulis artikel bisnis yang kita jalankan baik untuk didiskusikan bersama juga untuk majalah2 yang mendukung program IWPC ini, menghadiri stasiun radio untuk onair, tugas menarsiskan diri dan usaha kita, pameran, dan yang bikin bilur-bilur sekujur tubuh kita adalah saat rasa canggung kita disabet didepan umum waktu presentasi bisnis dipanggung. Yang biasanya bisa hahahihi dengan teman-teman seperjuangan IWPC begitu dipanggil naik panggung kok ya makjleb bingung mau bicara apa. Materi yang sudah disiapkan ah nanti distage mau ngomong inimau bilang itu lah kok huruf-hurufnya pada ngumpet? Beda deh kalo kita presentasiin layanan kita didepan klien. Huff.

Waktu dikelas-kelas pembekalan yang padat berisi, kita bisa konsultasi Tanya-jawab soal masalah yang kita hadapi kepada narasumber. Asyik ya? Kemarin itu ada ibu Lita Mucharom yang malang-melintang dalam menjalankan kerjanya dan membahas soal SDM. Namun yang paling saya ingat dari kelas ibu Lita adalah saat beliau menceritakan tentang anaknya yang diperlakukan seenaknya oleh si penjaga. Duh! Berat juga ya seorang ibu harus bekerja diluar rumah dengan sekian jam rutinitas tiap hari meninggalkan anak kecil di rumah bersama oranglain selain keluarga sendiri. Dan orang itu tidak bertanggungjawab secara keibuan dalam mengurus anak-anak.Apalagi dijaman sekarang yang senengnya setel tipi sama hapean. Eh kok larinyake ART yak?

Dikelasnya Pak Johannes AW, yang tadinya saya bingung sebenarnya yang fokus itu yang seperti apa, ada masukan juga. Selesaikan dulu bisnis yang pertama sampai bisnis tsb berjalan bagus trafiknya, lalu jalankan bisnis lain dan fokuskan. Dengan mendelegasikan tugas kepada orang yang bisa dipercaya, bisnis akan bisa jalan bersamaan.

Siapa lagi yaaa? Aha favorit saya Ibu Ellis Sutrisna hm hm ibu bos Excellent ini pembawaannya jenaka, bersahabat, bersemangat menularkan pengetahuannya kepada kita-kita. Kalau sudah mengeluarkan kalimat-kalimatnya joss nendangin saya mulu. Kenaaaa terus deh. Terimakasih ya bu Ellies.

Naah dari bu Ellies kita kebagian masuk TV Excellent, edisi pertama sudah trus waktu dibazaar juga dapat kesempatan disyuting saat saya lagi menghenna. Dulu kan saya kepengin jadi penyiar radio karena kalo jadi penyiar tipi ga mungkin eh edisi wpc kita dikasih jatah on air berbagi cerita bisnis kita kepada pendengar Radio Gaya Fm Bekasi. Eh ketagihan loh. Beneran. Tak Cuma itu, kita sebagai peserta iwpc juga bisa masuk majalah deh buat narsisin bisnisnya. Narsis on media massa. Hiyaaah siapa yang mampu menolak hadiah-hadiah tsb disaat pengusaha lain kepengin profil usaha diliput media. Sebab sarana media adalah salah satu jalur promosi juga loh yang pasti berefek bagus untuk penjualan dan nama brand.

Di komunitas womanpreneur ini saya mendapatkan banyak sekali manfaatnya. Nih yang seru yaa. Saya ga terbiasa narsis padahal bidang usaha saya seharusnya narsis abis loh supaya orang ngelirik lagi ngelirik lagi. Bidang saya kan Jasa lukis dikulit tidak pasaran seperti bisnis lainnya misalnya batik, baju hamil, kuliner. Jadi harus bener-bener narsis. Apalagi kalau ada artis atau orang terkenal lainnya datang mestinya foto bersama biar narsis endorsenya. Hehehe. Lainnya; sebutkan apa yang sudah pernah kita raih dari usaha yang kita jalankan kayak liputan atau prestasi yang didapat. Naah kemarin2 saya ga pernah deh tuh namanya ngasih tau kalo saya sudah masuk tipi sudah diliput majalah ini Koran itu. Padahal suaminya budahal, beberapakali orang yang bertemu saya di event bilang pernah ngeliat saya ditipi. Hehehe. Ehem belok ah… Jadi nanti kalau ada yang mau nikah terus mau dipasang Henna ditangan atau kakinya, saya bisa sediakan. Buat ulangtahun anak-anak juga bisa di facepainting. Oh kalo foto session itu modelnya di bodypainting makin keren loooh. Selain jasanya juga ada kursus henna.

Dari ajang naik stage presentasi yang periodepertama beberapa teman kita sudah ditodong untuk kerjasama/buyer, contohnya yasaya deh. Pemilik sebuah toko souvenir di bekasi square mendatangi stand bazaar yang digelar pada gelombang pertama diminta untuk standby ditokonya untuk beberapa hari saja dalam seminggu.

Benar2 kegiatan yang buanyak sekali manfaat yg dapat diambil bersama womanpreneur-community dari program Inspiring WomanPreneur Competition pertama ini. Rasanya tidak ingin berakhir. Fungsi berkomunitas untuk saya adalah mendapatkan informasi dan menyebarkan informasinya, bukan mendapat informasi dikeukeup sendiri untuk kepentingan sendiri atau antar temannya sendiri. Komunitasnya fullcolor namun tidak memberi warna khusus, semua sama2 berjalan beriringan harus saling support. Dari sekian komunitas yang saya masuki wpc yang terunggul, mirip deh dengan perjalanan hidup saya: yang memberikan aura negative akan terpental dengan sendirinya oleh seleksi alam. Aaah nanti saya mau cerita lagi deh. Setelah final yaa?

Terimakasih khususnya untuk Ibu Irma dan Ibu Ietje S Guntur yang dimata saya tidak pernah bisa diam dengan ide-idenya untuk membangkitkan perempuan Indonesia agar tidak melempem saja. Disela2 tugas kenegaraannya. Pokoknya saya nunutlah.

Anastasia yang mempunyai studio dikawasan Pondoklabu Cinere selain melayani Henna lukis untuk Para Pengantin juga menyediakan Face painting untuk anak-anak, Bodypainting untuk berbagai event, Nailpainting untuk anak-anak. serta menyediakan waktunya untuk memberikan kelas kreativitas untuk anak-anak dan dewasa, pria dan wanita.

Penasaran untuk mengenal dunia Bodypainting lebih jauh? Bisa membaca blognya di http://www.AnastasiaBodypaintingHenna.wordpress.com dan dapat pula menghubungi Anastasia di studionya di 0812 8182 906

Selamat mencoba bodypainting.

Hadiah Indosat untuk Womanpreneur Body painting

Kompetisi Bisnis Wanita dalam Womanpreneur Community

Standar

Kompetisi Bisnis Wanita dalam Womanpreneur Community dimulai sebulan yang lalu dengan pembekalan materi bisnis di kelas sebuah universitas mewah di Jakarta Timur: Kalbis Campus yang terletak di PuloMas. Didaftarkan puluhan perempuan bernaluri bisnis yang dijalankan dari rumah, disambi dengan mengurus rumahtangga ada juga yang sekalian jalan dengan kepegawaiannya di kantor.

Kompetisi Bisnis Wanita dalam Womanpreneur Community ini tidak sekedar menjadi sebuah ajang lomba ide bisnis yang kerap diadakan oleh banyak institusi yang tidak disertai bimbingan cara menjadi pengusaha selama proses kompetisi.

Alhamdulillah Puji Syukur Tuhan Yesus, saya mendapat kesempatan didalam jajaran nomer finalis 20 besar yang terpilih dalam bidang usaha BODYPAINTING, yang akan saya terus jalani dan melebarkan kreasi melukis motif ornamen henna pada benda-benda seperti BANDO, FRAME atau BINGKAI FOTO dan KAIN KERUDUNG yang dibantu oleh teman saya dari daerah jauh yaitu tembalang. Saya tidak hanya ingin memperkaya diri dengan semata harta namun bisa memberikan kekayaan saya dibentuk lain yaitu memberikan informasi yang dibutuhkan oranglain dalam menjalankan usaha juga memberikan peluang usaha kreatif yang bisa dijalankan dirumah tanpa meninggalkan aktivitas keluarga. Bagi saya mengerjakan kegiatan Inspiring tidak harus menjadi kaya materi dulu, dari hal kecil bisa dibina menjadi besar.

Keluar dari program Kompetisi Bisnis Wanita dalam Womanpreneur Community ini saya pasti bisa berbuat lebih banyak lagi dalam memberi motivasi untuk perempuan lain.

20 besar iwpc

lita mucharom alhi SDM wanita wirausaha femina

kelas iwpc -2

kelas pembekalan bisnis wanita

kelas pembekalan bisnis perempuan